Main Menu

Jumat, 27 Desember 2013

PES 2014 VS FIFA 2014



Bagi kamu penggemar game sepakbola, pasti sudah tidak asing lagi dengan game PES dan FIFA. Kedua vendor game EA ( FIFA) dan Konami (PES) akan mengeluarkan produk terbarunya yanitu PES 2014 dan FIFA 2014. Banyak yang menunggu kira-kira seperi apa tambahan fitur terbaru dari masing-masing game dibandingkan dengan versi sebelumnya FIFA 2013 maupun PES 2013.
Secara keseluruhan , sulit untuk memilih antara FIFA 14 atau Pro Evolution Soccer 2014 sebagai yang terbaik di daftar game sepakbola. Apalagi keduanya dijanjikan fitur-fitur yang lebih baru. Jika dilihat dari tampilan grafis, mungkin sudah tak terbantahkan lagi. Apalagi ditambah lisensi dari FIFA hingga tahun 2022, membuat FIFA 14 mendapat jaminan mutu. PES 2014 dan FIFA 2014 memang memiliki tampilan grafis yang lebih nyata dan real. dan keduanya hanya beda tipis dalam segi tampilan grafis.
Untuk lebih jelas mengenai keunggulan dari FIFA 2014 dan PES 2014, Mari kita lihat penjelasan di bawah ini :
Keunggulan dan Fitur Terbaru PES 2014
Fitur Barycentre & Collision
Pro Evolution Soccer (PES) 2014 sedang digarap Konami khusus untuk konsol generasi terbaru, baik itu PlayStation 4 atau Xbox One. Karena hadir untuk generasi baru konsol game yang lebih canggih, sudah pasti ada beberapa penyempurnaan PES 2014 dibanding seri sebelumnya, terutama dari sektor grafis yang konon meningkat tajam. Beberapa fitur yang akan disematkan adalah Barycentre Physics. Ini adalah fitur yang memungkinkan gerak pemain terlihat lebih lincah. Tak hanya itu, bentuk tubuh tiap-tiap pemain pun diklaim akan tampil beda. Ada juga fitur collision, yakni efek tabrakan antar pemain saat menggiring bola. Dampaknya pun bisa berbeda-beda, tergantung bagian tubuh mana yang saling berbenturan. Efek ini juga sudah dipakai FIFA di beberapa versi lalu.

Photo Realism
Photo realism adalah salah satu ungkapan untuk menggambarkan bagaimana tingkat grafis PES 2014 nanti. Ya, PES 2014 fokus pada kualitas grafis yang luar biasa. Selain itu, agar lebih nyata bagian kaus dibuat berbeda dengan model tubuh. Sehingga ada kemungkinan kaos pemain akan robek atau bahkan melar saat ditarik oleh pemain lain. Sementara itu cara mengendalikan bola juga akan tiga kali lebih besar dari sebelumnya. Mungkin gerakan tipuan akan semakin lebih bervariasi atau malah lebih sulit.

Gocekan Bola Semakin Licah
Apa yang lebih menyenangkan selain bermain sepak bola dengan gocekan lincah saat melewati beberapa lawan. Nah, itu pula yang ingin dihadirkan di PES 2014. Dari sisi grafis misalnya, PES 2014 akan menggunakan engine game baru bernama Fox Engine, engine buatan Hideo Kojima yang dipakai juga untuk Metal Gear Solid Ground Zeroes.

Liga Champion Asia
Konami baru saja menandatangani kesepakatan untuk memasukkan Konfederasi Sepak Bola Asia pada game Pro Evolution Soccer (PES) 2014. Pemain pun nanti bisa mencicipi seperti apa kepiawaian tim yang bermain dalam level Liga Champions Asia tersebut. Ya, di PES terbaru nanti gamer bisa bermain sebagai salah satu tim dari total 32 tim yang akan bertanding dalam satu turnamen. Dengan adanya turnamen baru Liga Champion Asia di PES 2014, ada kemungkinan klub-klub Indonesia sudah terpampang di PES 2014.
Keunggulan dan Fitur Terbaru FIFA 2014
Pure Shot
Anda masih hafal bukan bagaimana dalam game Fifa 2013 terkadang ada sebuah tendangan yang terkesan terlalu memaksa padahal posisi tidak memungkinkan dan hebatnya... itu gol! Nah inilah yang diubah dalam FIFA 2014, dimana nantinya anda bisa melihat gerakan pemain begitu luwes dan bahkan bisa mengatur jarak tendangan layaknya pemain asli lho. Bukan itu saja, pemain juga akan berusaha mencari posisi menendang terbaik (tentunya berdasarkan stats pemain itu sendiri) saat berada di tempat yang kurang menguntungkan sekalipun.
   
Real Physics Ball
Inilah salah satu Fitur Terbaru FIFA 2014 yang cukup menarik dimana nantinya anda akan mendapati pergerakan bola lebih luwes, realistis dan tidak terkesan melayang seperti hantu layaknya di FIFA 2013. Gerakan bola yang ditendang akan sangat dipengaruhi oleh posisi tendangan, kekuatan tendangan dan juga angin yang lebih akurat dari sebelumnya. Efek pantulan bola saat terkena objek pun terlihat lebih nyata dan realistis, jadi sepertinya anda tidak perlu khawatir lagi terjadinya gol ajaib hahaha.
   
Sprint Dribble Turns
Jika sebelumnya di Fifa 2013 anda lebih diharuskan untuk berhenti dan mengocek untuk melewati lawan, kali ini di FIFA 2014 anda bisa melewati lawan sambil berlari. Ya dengan fitur Sprint Dribble Turns ini, pemain bisa lebih mudah mengubah arah bola ketika mereka berlari.
   
Variable Dribble Touches
Kalo di Fifa 2013 anda akan mendapati kebanyakan pemain bisa mengontrol bola dengan sempurna bahkan saat berlari, di FIFA 2014 akan mendapatkan suguhan yang berbeda. Ya, hanya pemain dengan teknik kontrol yang tinggi seperti Messi atau Ronaldo saja yang mempu melakukan driblling cepat dan akurat saat berlari membawa bola dan tentu saja ini dipengaruhi oleh stats mereka. Jadi jangan harap kalo bawa pemain ngga terkenal bisa bawa bola sambil lari dengan enteng dan sempurna hehe.
    
Protect the Ball
Nah ini adalah Fitur Terbaru FIFA 2014 yang bisa dibilang fresh new. Dengan fitur ini pemain yang menyerang bisa melindungi bola dari bek lawan kendati sambil berlari, jadi anda benar-benar akan melihat kontak fisik layaknya sepakbola nyata. Sepertinya... merebut bola bakal lebih sulit ini... namun sangat menarik.
    
Teammate Intelligence
Dengan fitur ini, FIFA 2014 dikatakan akan menjadi sepakbola yang nyata karena pergerakan AI untuk melakukan penyerangan ataupun bertahan menjadi lebih efektif atau bahkan agresif.
   
Global Scouting Network
Inilah fitur penting FIFA 2014 dalam career mode. Ya, dengan fitur ini anda bukan hanya sekedar mengetahui kemampuan para pemain saja, tetapi juga stabilitasnya dalam bermain dan bahkan sifat-sifat mereka sekalipun. Jadi nantinya anda akan bisa dengan mudah merekrut pemain-pemain muda berbakat yang sesuai dengan posisi yang anda cari. Misalkan anda mencari pemain yang bisa menguasai lini tengah, mungkin bisa mencari yang agresif dan sedikit beingas.

Pertanyaannya siapakah yang akan menjadi yang terbaik antara PES 2014 dan FIFA 2014? Untuk menjawab pertanyaan ini sebenarnya cukup mudah yaitu dengan mencoba memainkan kedua game tersebut. Jadi kamu bisa membandingkan siapa nantinya menjadi yang terbaik.












Sumber : http://www.update-berita.com/2013/06/review-soccer-game-pes-2014-vs-fifa-2014.html

Pengertian Motivasi dan Teori-Teori Motivasi



Definisi
Robbins dan Judge (2007) mendefinisikan motivasi sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Samsudin (2005) memberikan pengertian motivasi sebagai proses mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan (driving force) dimaksudkan sebagai desakan yang alami untuk memuaskan dan memperahankan kehidupan.
Mangkunegara (2005,61) menyatakan : “motivasi terbentuk dari sikap (attitude) karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan (situation). Motivasi merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.

Pengertian Motivasi
Motivasi adalah suatu perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. (Mr. Donald : 1950).  Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan / tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan / keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan (Drs. Moh. Uzer Usman : 2000).
Motivasi adalah kekuatan tersembunyi di dalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies, Ivor K : 1986). Motivasi adalah usaha – usaha untuk menyediakan kondisi – kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (Prof. Drs. Nasution : 1995).
Berdasarkan pengertian di atas, maka motivasi merupakan respon pegawai terhadap sejumlah pernyataan mengenai keseluruhan usaha yang timbul dari dalam diri pegawai agar tumbuh dorongan untuk bekerja dan tujuan yang dikehendaki oleh pegawai tercapai.

Motivasi dalam Pembelajaran

Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi / memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk pelajaran. Peran motivasi dalam proses pembelajaran, motivasi belajar siswa dapat dianalogikan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan mesin motivasi belajar yang memadai akan mendorong siswa berperilaku aktif untuk berprestasi dalam kelas, tetapi motivasi yang terlalu kuat justru dapat berpengaruh negatif terhadap kefektifan usaha belajar siswa.

Fungsi motivasi dalam pembelajaran diantaranya :
1. Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.

Pada garis besarnya motivasi mengandung nilai-nilai dalam pembelajaran sebagai
berikut :
1. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa.
2. Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa.
3. Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinitas guru untuk berupaya secara sungguh-sungguh mencari cara-cara yang relevan dan serasi guna membangkitkan dan memeliharan motivasi belajar siswa.
4. Berhasil atau gagalnya dalam membangkitkan dan mendayagunakn motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan disiplin kelas.
5. Penggunaan asas motivasi merupakan sesuatu yang esensial dalam proses belajar dan pembelajaran.

Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa
Dalam rumusan masalah diatas kami mengamati apakah motivasi itu berpengaruh dalam prestasti belajar siswa, ternyata sangat berpengaruh yaitu :
Motivasi pada umumnya mempertinggi prestasi dan memperbaiki sikap terhadap tugas dengan kata lain, motivasi dapat membangkitkan rasa puas dan menaikkan prestasi sehingga melebih prestasi normal.

Hasil baik dalam pekerjaan yang disertai oleh pujian merupakan dorongan bagi seseorang untuk bekerja dengan giat. Bila hasil pekerjaan tidak diindahkan orang lain, mungkin kegiatan akan berkurang. Pujian harus selalu berhubungan erat dengan prestasi yang baik. Anak-anak harus diberi kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan hasil yang baik, sehingga padanya timbul suatu “sense of succes” atau perasaan berhasil. Motivasi berprestasi merupakan harapan untuk memperoleh kepuasan dalam penguasaan perilaku yang menentang dan sulit (Mr. Clelland, 1955).

Sumber-Sumber Motivasi Belajar Siswa
Dalam rumusan tersebut juga diamati dari mana saja sumber-sumber motivasi belajar siswa itu, diantaranya :

Motivasi Intrinsik : yaitu motivasi yang bersumber pada faktor-faktor dari dalam, tersirat baik dalam tugas itu sendiri maupun pada diri siswa yang didorong oleh keinginan untuk mengetahui, tanpa ada paksaan dorongan orang lain, misalnya keinginan untuk mendapat ketrampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil, menikmati kehidupan, dan secara sadar memberikan sumbangan kepada kelompok.

Motivasi Ekstrinsik : yaitu motivasi yang bersumber akibat pengaruh dari luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu atau belajar. Pelajar di motivasi dengan adanya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan, persaingan.

Guru dan Motivasi Pembelajaran
Dalam rumusan tersebut juga dipertanyakan bagaimana cara guru memotivasi belajar siswa agar menarik minat siswa untuk belajar, motivasi yang diberikan guru diantaranya :
1.      Memberi angka
2.      Hadiah
3.      Saingan
4.      Hasrat untuk belajar
5.      Ego envolvement
6.      Sering memberi ulangan
7.      Mengetahui hasil
8.      Kerja sama
9.      Tugas yang “challenging”
10.  Pujian
11.  Teguran dan kesamaan
12.  Suasana yang menyenangkan
13.  Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh murid
14.  Hargailah pekerjaan murid

Model Pengukuran Motivasi

Model-model pengukuran motivasi kerja telah banyak dikembangkan, diantaranya oleh McClelland (Mangkunegara, 2005:68) mengemukakan 6 (enam) karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi, yaitu :
1.      Memiliki tingkat tanggung jawab pribadi yang tinggi
2.      Berani mengambil dan memikul resiko
3.      Memiliki tujuan realistic
4.      Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasikan tujuan
5.      Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam semua kegiatan yang dilakukan
6.      Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

Edward Murray (Mangkunegara, 2005,68-67) berpendapat bahwa karakteristik orang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi adalah sebagai berikut :
1. Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya
2. Melakukan sesuatu dengan mencapai kesuksesan
3. Menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan
4. Berkeinginan menjadi orang terkenal dan menguasai bidang tertentu
5. Melakukan hal yang sukar dengan hasil yang memuaskan
6. Mengerjakan sesuatu yang sangat berarti
7. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain.

Teori-Teori Motivasi

Secara garis besar, teori motivasi dikelompokkan ke dalam tiga kelompok yaitu teori motivasi dengan pendekatan isi/kepuasan (content theory), teori motivasi dengan pendekatan proses (process theory) dan teori motivasi dengan pendekatan penguat (reinforcement theory).Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).

Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.. Kajian tentang motivasi telah sejak lama memiliki daya tarik tersendiri bagi kalangan pendidik, manajer, dan peneliti, terutama dikaitkan dengan kepentingan upaya pencapaian kinerja (prestasi) seseorang. Dalam konteks studi psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:
1. Durasi kegiatan
2. Frekuensi kegiatan
3. Persistensi pada kegiatan
4. Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan;
5. Devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
6. Tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan
7. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan
8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan

Untuk memahami tentang motivasi, kita akan bertemu dengan beberapa teori tentang motivasi, antara lain :
    
Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara satu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila pegawai kebutuhannya tidak terpenuhi maka pegawai tersebut akan menunjukkan perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi amak pegawai tersebut akan memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari rasa puasnya.

Kebutuhan merupakan fundamen yang mendasari perilaku pegawai. Karena tidak mungkin memahami perilaku tanpa mengerti kebutuhannya.
Abraham Maslow (Mangkunegara, 2005) mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan yang paling dasar
2. Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan diri dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup
3. Kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial), yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai
4. Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain
5. Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Kebutuhan untuk berpendapat dengan mengemukakan ide-ide, gagasan dan kritik terhadap sesuatu

Teori Keadilan
Keadilan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat  kerja seseorang, jadi perusahaan harus bertindak adil terhadap setiap karyawannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku karyawan harus dilakukan secara obyektif. Teori ini melihat perbandingan seseorang dengan orang lain sebagai referensi berdasarkan input dan juga hasil atau kontribusi masing-masing karyawan (Robbins, 2007).

Teori X dan Y
Douglas McGregor mengemukakan pandangan nyata mengenai manusia. Pandangan pertama pada dasarnya negative disebut teori X, dan yang kedua pada dasarnya positif disebut teori Y (Robbins, 2007).
McGregor menyimpulkan bahwa  pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.

Teori dua Faktor Herzberg
Teori ini dikemukakan oleh Frederick Herzberg dengan asumsi bahwa hubungan seorang individu dengan pekerjaan adalah mendasar dan bahwa sikap individu terhadap pekerjaan bias sangat baik menentukan keberhasilan atau kegagalan. (Robbins, 2007).
Herzberg memandang bahwa kepuasan kerja berasal dari keberadaan motivator intrinsik dan bawa ketidakpuasan kerja berasal dari  ketidakberadaan faktor-faktor ekstrinsik. Faktor-faktor ekstrinsik (konteks pekerjaan) meliputi :
1. Upah
2. Kondisi kerja
3. Keamanan kerja
4. Status
5. Prosedur perusahaan
6. Mutu penyeliaan
7. Mutu hubungan interpersonal antar sesama rekan kerja, atasan, dan bawahan

Keberadaan kondisi-kondisi ini terhadap kepuasan karyawan tidak selalu memotivasi mereka. Tetapi ketidakberadaannya menyebabkan ketidakpuasan bagi karyawan, karena mereka perlu mempertahankan setidaknya suatu tingkat ”tidak ada kepuasan”, kondisi ekstrinsik disebut ketidakpuasan,atau faktor hygiene. Faktor Intrinsik meliputi :
1. Pencapaian prestasi
2. Pengakuan
3. Tanggung Jawab
4. Kemajuan
5. Pekerjaan itu sendiri
6. Kemungkinan berkembang.

Tidak adanya kondisi-kondisi ini bukan berarti membuktikan kondisi sangat tidak puas. Tetapi jika ada, akan membentuk motivasi yang kuat yang menghasilkan prestasi kerja yang baik. Oleh karena itu, faktor ekstrinsik tersebut disebut sebagai pemuas atau motivator.

Teori Kebutuhan McClelland

Teori kebutuhan McClelland dikemukakan oleh David McClelland dan kawan-kawannya. Teori ini berfokus pada tiga kebutuhan, yaitu (Robbins, 2007) :
a.  Kebutuhan pencapaian (need for achievement) : Dorongan untuk berprestasi dan mengungguli, mencapai standar-standar, dan berusaha keras untuk berhasil.
b.  Kebutuhan akan kekuatan (need for pewer) : kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku sedemikian rupa sehingga mereka tidak akan berperilaku sebaliknya.
c.  Kebutuhan hubungan (need for affiliation) : Hasrat untuk hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab.

Apa yang tercakup dalam teori yang mengaitkan imbalan dengan prestasi seseorang individu . Menurut model ini, motivasi seorang individu sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Termasuk pada faktor internal adalah :
1.      Persepsi seseorang mengenai diri sendiri
2.      Harga diri
3.      Harapan pribadi
4.      Kebutuhaan
5.      Keinginan
6.      Kepuasan kerja
7.      Prestasi kerja yang dihasilkan.

Sedangkan faktor eksternal mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain ialah :
1.      Jenis dan sifat pekerjaan
2.      Kelompok kerja dimana seseorang bergabung
3.      Organisasi tempat bekerja
4.      Situasi lingkungan pada umumnya
5.      Sistem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya.







Sumber : http://tkampus.blogspot.com/2012/04/pengertian-motivasi-dan-teori-teori.html
Diberdayakan oleh Blogger.