Main Menu

Senin, 20 April 2015

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INDONESIA 2 #2


Mungkin kalian semua sering mendengar istilah ”apa saya yang sekarang adalah cerminan saya dulu”. Memang benar yang dulu menunjukkan apa kita sekrang, Tetapi menurut saya, kata-kata itu tidak sepenuhnya benar,  karena ada banyak hal kejadian atau peristiwa dalam perjalanan hidup kita yang boleh mengubah hidup kita menjadi baik bahkan menjadi buruk. Seperti contoh, ada banyak mahasiswa berhenti kuliah karena salah pergaulan. Banyak mahasiswa yang awalnya biasa-biasa saja menjadi sangat berprestasi mungkin karena kondisi ekonomi keluarga yang minim memicu dia untuk bersemangat untuk kuliah, kehilangan salah satu anggota keluarga atau bahkan orang tuanya. Tetapi banyak juga, menjadi sukses bukan karena tertimpa masalah berat kemudian bangkit kembal, tetapi dikarnakan kepekaan kita melihat orang-orang-orang disekitar kita bahwa banyak orang-orang yang tidak seberuntung kita, banyak lagi orang-orang Indonesia yang bersusah-payah untuk bisa berkuliah. Jiwa-jiwa seperti ini yang jarang sekali dimiliki oleh setiap kita. Kita kerap sekali menyia-yiakan waktu yang ada. Oleh karena itu kita sangat memerlukan seorang motivator yang dapat menyemangati, menopang dan membimbing kita dalam suka maupun duka.

Benar apa yang Ibu Fetty katakan minggu lalu, bahwa idola itu tidak selalu orang-orang besar. Tetapi sebenarya idola itu harus ada didekat kita yang setiap kesempatan boleh kita lihat dan kita tanya langsung jika kita mempunyai masalah. Jadi motivator itu bisa dari keluarga, sahabat bahkan pacar. Jadi carilah pacar yang bisa mengispirasimu.

Begitu juga dengan saya, Didalam hidup saya ada sesosok yang sangat berpengaruh, yang tidak lain tidak bukan yaitu ayah saya. Mungkin ayah saya tidak sehebat atau sebesar ayah teman – teman yang lain, akan tetapi ada banyak nilai - nilai positif dan kedekatan emosional yang ada pada ayah membuat saya tidak salah memilih. Alasan saya memilih ayah saya sebagai seorang motivator saya sangat simpel, sebab ayah saya telah mengajarkan saya banyak hal selama ini. 
Ayah saya selalu mengajarkan saya untuk menjadi pribadi yang dewasa dan mandiri. Ia juga mengajarkan saya berperilaku yang baik dan benar dalam masyarakat. Selain itu, ia juga selalu bersedia membantu saya apabila saya berada dalam kesulitan dengan cara memberi saran yang menurut saya sangat berguna untuk saya di masa yang akan datang.

Saya bisa bayangkan jika ayah saya tidak ada dalam hidup saya, tidak mungkin saya bisa menjadi seperti diri saya sekarang ini. Karena itulah ayah saya bukan hanya sosok yang menginspirasi saya, namun juga sosok yang tidak tergantikan dalam hidup saya. Tentu saja saya sangat berterima kasih kepada ayah saya atas segalanya yang sudah ia berikan untuk saya. Saat ini mungkin saya bolom ada apa-apanya tetapi saya berharap suatu saat nanti cita-cita saya akan terkabul. Cita-cita saya yang pertama adalah membawa orangtua saya pergi ke tanah suci untuk ibadah Umrah. Oleh karena itu dari sekarang saya harus merintis jalan menuju kesuksesan. Minimal nanti saya menjadi seorang pengusaha seperti ayah saya Amin.
Diberdayakan oleh Blogger.