Walau telah terbit
dalam bentuk seri komik yang dirilis oleh Marvel Comics semenjak tahun 1966,
tidak hingga tahun 2001 Thor akhirnya mampu menarik perhatian
Hollywood untuk mengadaptasinya menjadi sebuah film layar lebar. Pun begitu, semenjak
ditinggalkan oleh Sam Raimi – sutradara pertama yang berminat dan telah
mengembangkan konsep cerita adaptasi kisah Thor ke layar lebar – Thor
menjadi terbengkalai sebelum akhirnya hak adaptasi layar lebar dari seri
komik tersebut dibeli oleh Paramount Pictures di tahun 2006. Setelah lagi-lagi
ditinggalkan oleh beberapa sutradara, Kenneth Branagh akhirnya terpilih sebagai
sutradara Thor di tahun 2008. Terkenal sebagai seorang yang bertangan
dingin dalam mengadaptasi karya-karya William Shakespeare, Branagh ternyata
memiliki kemampuan yang cukup hangat untuk menangani sebuah adaptasi kisah seri
komik dan menjadikan Thor ringan dan menyenangkan untuk disaksikan
namun tetap tidak kehilangan esensi ceritanya secara keseluruhan.
Berbeda dengan
karakter-karakter superhero lainnya yang ada di seri komik rilisan
Marvel Comics, Thor tidak memiliki kekuatan buatan yang berasal dari kemajuan
teknologi manusia. Thor merupakan seorang keturunan dewa, dengan kekuatan fisik
yang jauh lebih tangguh serta dilengkapi dengan sebuah palu berkekuatan dahsyat
sebagai senjata andalannya. Thor (Chris Hemsworth) merupakan anak pertama dari
Odin (Anthony Hopkins) dan Frigga (Rene Russo), dewa yang menguasai Asgard.
Dilihat dari fisik dan kemampuannya memimpin, Thor merupakan seorang penerus
kerajaan yang wajar bagi Odin daripada putera keduanya, Loki (Tom Hiddleston).
Walau begitu, sifat egois dan arogan yang dimiliki oleh Thor dinilai Odin
adalah halangan Thor untuk duduk di singgasana kerajaan. Bahkan, pada satu
titik, setelah Thor tidak dapat mengenyampingkan arogansi dirinya, Odin
akhirnya menghukum Thor, mencabut segala kekuatannya dan mengirimkannya ke
Bumi.
Beruntung,
kejatuhannya ke Bumi diselamatkan oleh Jane Foster (Natalie Portman), seorang astrophysicist
yang saat itu sedang bekerja bersama rekan kerjanya, Erik Selvig (Stellan
Skarsgård) dan Darcy Lewis (Kat Dennings). Kejatuhan palu berkekuatan dahsyat
milik Thor, yang juga dikirimkan Odin ke Bumi namun hanya akan dapat digunakan
bila seseorang memang pantas untuk menggunakan kekuatannya, ternyata menarik
perhatian banyak orang, termasuk beberapa agen rahasia yang mengaku bahwa
mereka berasal dari Strategic Homeland Intervention, Enforcement and Logistics
Division (S.H.I.E.L.D.). Di Asgard sendiri, jatuhnya Thor membuat Loki
segera berniat merebut singgasana dari tangan Odin. Sebuah tindakan yang
akhirnya memicu sebuah kekalutan bagi penghuni jagad raya tersebut.
Sebagai sebuah
karakter yang belum pernah dikenal sebelumnya, naskah cerita yang ditulis oleh
Don Payne, Ashley Miller dan Zack Stentz harus diakui cukup mampu untuk
memberikan perkenalan yang cukup mendalam mengenai asal-usul dan latar belakang
kehidupan dari Thor. Pun begitu, seperti halnya naskah cerita dwilogi Iron
Man (2008 – 2010), Thor tidak pernah terasa berjalan terlalu
serius: humor-humor segar dan singkat yang dihadirkan di banyak dialog film
membuat Thor tetap mampu berjalan ringan dan menghibur. Sayangnya,
mengulang kesalahan Iron Man 2 (2010) dan Captain America: The First Avenger (2011), bagian penceritaan mengenai pengenalan keberadaan dari
kelompok S.H.I.E.L.D. – yang nantinya akan menyatukan para superhero
Marvel Comics dalam satu kisah, The Avengers (2012) – terasa menjadi
sebuah bagian yang terlalu dipaksakan untuk ada dengan esensi cerita yang
kurang begitu terasa keberadaannya. Ini yang membuat bagian cerita Thor
yang berlatar belakang di Bumi terasa kurang mampu mengimbangi intensitas
bagian cerita Thor ketika film ini sedang berlatar belakang cerita di
Asgard.
Kelemahan-kelemahan
yang terdapat di naskah cerita untungnya seringkali dapat disembunyikan oleh
performa para pengisi departemen akting film ini dengan begitu sempurna. Chris
Hemsworth menunjukkan kharisma dan kapabilitas yang luar biasa untuk menjadi seorang
superhero. Fisik Hemsworth memang terasa begitu pas untuk memerankan
karakter Thor, namun kemampuannya untuk menggambarkan bagaimana perubahan sifat
Thor dari seorang pria yang begitu angkuh menjadi seorang karakter baru yang
lebih rendah hati-lah yang membuat kemampuan akting Hemsworth terasa begitu
meyakinkan. Hemsworth juga menjalin chemistry yang sangat baik dengan
pemeran karakter Jane Foster, Natalie Portman. Portman, seperti biasa,
menunjukkan kelasnya sebagai seorang aktris yang handal. Pun begitu, kisah
cinta yang terbentuk antara karakter Thor dan Jane Foster sayangnya kurang
mampu dikembangkan dengan sempurna dan seringkali terasa terlalu terburu-buru
untuk dihadirkan.
Para pemeran
pendukung lainnya juga mampu membuat Thor hadir semakin solid. Anthony
Hopkins memberikan sebuah penampilan yang walaupun sama sekali bukan penampilan
yang baru bagi aktor tersebut, namun tetap mampu hdir dengan memikat. Stellan
Skarsgård dan Kat Dennings menjadi pendamping yanng begitu sempurna bagi
Portman, dengan Dennings menjadi penyuplai terbesar momen-momen komedi di dalam
film ini. Jangan lupakan pula peran Tom Hiddleston yang mampu menggambarkan
Loki sebagai sosok karakter yang begitu kelam dan Idris Elba yang begitu
kharismatik dalam memerankan karakter Heimsdall.
Setelah terakhir
kali mengarahkan remake Sleuth (2007), Kenneth Branagh juga terbukti
masih belum kehilangan kemampuan pengarahannya yang handal. Pada Thor,
Branagh mampu menghadirkan intrik cerita antara karakter-karakter yang ada di
dalam jalan cerita film ini dengan begitu baik – seperti cara ia menghadirkan
intrik-intrik drama yang banyak menghiasi jalan cerita milik William
Shakespeare. Dan hal tersebut begitu terasa khususnya ketika Thor
berfokus penuh pada pertentangan keluarga yang terjadi antara karakter Thor,
Odin dan Loki. Branagh juga mampu menghadirkan eksekusi tata produksi yang baik
terhadap tampilan visual dan suara di sepanjang penceritaan Thor.
Secara
keseluruhan, Thor tampil begitu sempurna sebagai sebuah film yang
berusaha untuk menghadirkan hiburan penuh bagi penontonnya. Film ini tidak
pernah terlalu serius atau ambisius dalam usahanya memperkenalkan karakter Thor
dan karakter-karakter lainnya, namun juga tetap mampu menghadirkan intrik yang
memikat dari jalinan kisah-kisah yang dihadirkan, terima kasih atas pengalaman
Kenneth Branagh dalam mengarahkan intrik drama mendalam dari adaptasi
kisah-kisah William Shakespeare. Didukung dengan kemampuan akting yang sempurna
dari jajaran pengisi departemen aktingnya serta sebuah tata produksi visual dan
efek suara yang meyakinkan, Thor mampu hadir sebagai sebuah film
adaptasi Marvel Comics terbaik diantara film-film adaptasi lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar