Main Menu

Senin, 11 November 2013

REVIEW FILM PACIFIC RIM


Banyak orang lain mungkin hanya memandang sekilas Pacific Rim sebagai film model-model Transformers, robot-robot besar bertarung di tengah kota dan sebagainya yang menjanjikan keseruan. But no, Pacific Rim bukan cuma itu. Bagi yang akrab sama budaya populer Jepang (while technically Transformers juga konsep aslinya dari Jepang), Pacific Rim adalah sebuah penggenapan harapan akan adanya perlakuan skala raya dari aksi fantastikal ala anime, tokusatsu, dan (yang istilahnya dipakai di film ini) kaiju. Bagi yang tumbuh di era 80-90-an sebagian pasti kenal akan aksi "Ultraman" atau "Goggle V" dan seri super sentai/rangers lainnya, atau "Voltes V" atau "Voltron", atau kalau mau rada serius dikit *halah* macam "Patlabor" dan seri "Gundam" (bacanya gan-dam), dan banyak lagi anime yang menampilkan robot tempur besar yang dikendalikan manusia dari dalam—istilahnya mecha, singkatan dari mechanical—manapun yang bisa ditemukan di majalah Animonster. Sementara udah berabad-abad rumor Hollywood mau bikin versi live action dari "Neon Genesis Evangelion" nggak jadi-jadi, maka saat ini juga, terimalah Pacific Rim, persembahan orisinil dari master fantasi Guillermo del Toro (Hellboy, Pan's Labyrinth), yang sendirinya mengaku sangat terpengaruh pada film-film monster raksasa/kaiju dari negeri sakura macam Godzilla dan Gamera. Dengan film ini, del Toro telah "bersalah" membangkitkan kembali fantasi masa kecil Anda sekaligus memperkenalkannya pada adik/anak Anda, with a big, big bang.

Pacific Rim dimulai dengan penggambaran situasi darurat global, well khususnya di garis pantai samudera Pasifik (thus, the title), karena monster-monster raksasa yang kemudian disebut Kaiju—dan masing-masing diberi kode nama lucu-lucu, datang dari portal di dasar laut yang terhubung dengan dimensi lain, menyerang kota-kota padat penduduk. Kesulitan dan kewalahan melawan dengan senjata konvensional (dan tentu saja bahaya kalau langsung pake nuklir), pemerintah-pemerintah dunia bersatu dan membuat Jaeger (bacanya yéy-ger), teknologi mecha raksasa yang mengikuti gerakan fisik dua orang (atau lebih) di dalamnya, agar dapat mengimbangi, berhadapan langsung, dan mengalahkan Kaiju lebih cepat dan efisien. Namun Kaiju semakin sering muncul dan semakin kuat, teknologi Jaeger kerap tertinggal. Lebih dari satu dekade sejak perang dimulai, pemerintah-pemerintah lebih berkonsentrasi membuat tembok pertahanan dan tidak menyokong teknologi Jaeger lagi, dan kini tinggal beberapa unit Jaeger yang berfungsi. But, surprise, tembok pertahanan pun nyatanya bisa ditembus Kaiju dengan mudahnya.

Kisah utama dimulai ketika mantan pilot Jaeger, Raleigh Becket (Charlie Hunnam) dipanggil lagi oleh Marshal Stacker Pentecost (Idris Elba) untuk naik Jaeger lagi. Raleigh awalnya menolak karena trauma mitra sekaligus kakaknya, Yancy (Diego Klattenhoff) tewas ketika bertugas bersamanya, namun Pentecost berhasil membujuknya karena mengaku punya rencana dan berjanji akan menemukan mitra yang baru. Raleigh kemudian diangkut ke markas terakhir Jaeger di Hong Kong yang disebut shatterdome *tsaah* untuk bersama pilot-pilot dan unit-unit Jaeger yang tersisa—ada dari Hong Kong, Australia dan Rusia—mempersiapkan sebuah skema menghancurkan portal yang menghubungkan Bumi dengan tempat asal Kaiju, untuk menghentikan peperangan ini selama-lamanya *latar musik heroik*


Jika dikatakan Pacific Rim adalah the closest thing to live action version of mecha anime, itu ada benarnya. Buat gw Pacific Rim itu anime banget. Entah disengaja atau tidak, selalu ada feel anime di sepanjang filmnya, baik dari cerita, karakterisasi, dialognya, ke-sok-serius-annya, bentuk wajah para aktornya, bahkan sampai pada adegan ngobrol/makan berlatar mecha yang sedang parkir, dan juga tokoh-tokoh multinasional dengan nama aneh-aneh kecuali nama orang Jepangnya =D. Dalam situasi lain, hal seperti ini akan sangat cheesy, tetapi dalam situasi dunia diserang monster dari dimensi lain, why the hell not? Ketimbang terlalu serius dan merasa terganggu dengan minimnya pengembangan karakter dan plotnya yang ringan dan tidak revolusioner, gw malah semakin terbawa masuk dalam dunia Pacific Rim yang luas dan penuh warna serta memuat berbagai elemen mendetil dari penjabaran tentang asal muasal Kaiju, ke mana larinya penduduk awam ketika kota porakporanda, sampai ke dampak sosialnya (komersialisasi, pasar gelap, dan sebagainya). Memang muatan yang sebenarnya banyak itu tidak bisa ter-cover sempurna jika harus menjaga durasinya. Tapi buat gw, dalam durasinya yang mencapai 2 jam 10 menit di hasil akhirnya, penyederhanaan kisahnya masih oke dan mudah diikuti tanpa ada kehilangan yang terlalu. Human story-nya tetap menggerakkan laganya, laganya pun terarah dan tidak tak beralasan, nggak ada kebingungan whatsoever. Dan itu bagus.

Akan tetapi menurut gw yang jadi jawara dari Pacific Rim adalah penataan gambarnya. Sure, pertarungan Jaeger vs Kaiju-nya spektakuler—and I mean extreeemely spectacular—dengan berbagai efek visual canggih ditambah tata suara yang apik yang bikin gw "waah" "aish" "oughh" "iigh" dan seterusnya. Namun di atas semuanya itu, gw lebih jatuh cinta pada padunya kinerja sinematografi dan tata artistik dalam memproyeksikan dunia fantasi Guillermo del Toro ini. Permainan warna yang sangat bold dari tata cahayanya yang merupakan signature dari sutradara Meksiko yang satu ini tampil lebih "liar" lagi. Hampir pasti nggak cuma ada satu warna dalam satu gambar, pasti ada warna-warna yang saling kontras menyala (misalnya latar biru tapi aktornya kuning) yang menyatu apik dalam satu bingkai, terutama di dalam ruangan, apalagi di dalam kokpit Jaeger, dan lebih lagi di jalanan kota Hong Kong di malam hari. Color coordination yang ayu tenan ini semakin memaksimalkan feel fantasinya. Demikian pula konsistensi skalanya, perbandingan ukuran robot dan manusia ditata sedemikian rupa sehingga terasa banget itu gedenya—dan juga efek gerakannya yang agak lambat karena beratnya =D—yang sayangnya sedikit terdistraksi kalau disaksikan dalam format 3-dimensi.

So, Pacific Rim ini memenuhi ekspektasi gw. Kekurangannya mungkin hanyalah dia tidak melebihi ekspektasi gw itu. Jalan ceritanya nggak unexpected, kurang mengeksplorasi emosi lebih mendalam atau juga humornya nggak sampai "meledak", tetapi itu bukanlah masalah besar buat gw. Pacific Rim bisa membawa ceritanya dengan solid dan hubungan antar tokoh yang cukup jelas, penjelasan fiksi ilmiahnya juga logis, production value superkeren, tata musik yang juga asyik. Permainan aktornya sih nggak seberapa, mungkin highlight-nya pada Idris Elba satu-satunya aktor di film ini yang dapat mengujarkan dialog-dialog cheesy dengan meyakinkan, Rinko Kikuchi sebagai Mako Mori yang Japanese-ly awkward-nya dapet (yaiyalah) dan Mana Ashida sebagai Mako cilik yang mencuri perhatian, juga Charlie Day sebagai Dr. Newt yang surprisingly tampil tidak menyebalkan dengan suaranya yang menyebalkan itu. O wait, kok gw hampir lupa nyinggung desain Jaeger yang tegap keren-keren dan Kaiju yang eksotik-ngeri-tapi-cantik, ya? Ah kerenlah pokoknya. Robot raksasa lawan monster raksasa, dengan tokoh utama yang bukan unggulan tapi membuktikan ketangguhannya? The child in me hendak berseru ini film paling keren tahun ini. The adult me tinggal menyatukan pikiran the child in mesepanjang durasi.

sumber:  http://ajirenji.blogspot.com/2013/07/movie-pacific-rim-2013.html

Hubungan antara kekuasaan dan pengaruh

Pengertian Kekuasaan
Kekuasaan adalah kewenangan yang didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut sesuai dengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok untuk memengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan keinginan dari pelaku (Miriam Budiardjo,2002) atau Kekuasaan merupakan kemampuan memengaruhi pihak lain untuk berpikir dan berperilaku sesuai dengan kehendak yang memengaruhi (Ramlan Surbakti,1992).

Dalam pembicaraan umum, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara. Sehingga tidak salah bila dikatakan kekuasaan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain menurut kehendak yang ada pada pemegang kekuasaan tersebut. Robert Mac Iver mengatakan bahwa Kekuasaan adalah kemampuan untuk mengendalikan tingkah laku orang lain baik secara langsung dengan jalan memberi perintah / dengan tidak langsung dengan jalan menggunakan semua alat dan cara yg tersedia. Kekuasaan biasanya berbentuk hubungan, ada yg memerintah dan ada yg diperintah. Manusia berlaku sebagau subjek sekaligus objek dari kekuasaan. Contohnya Presiden, ia membuat UU (subyek dari kekuasaan) tetapi juga harus tunduk pada UU (objek dari kekuasaan).


Pengertian Pengaruh

Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :

  • Orang yang mempengaruhi (0)
  • Metode mempengaruhi (→)
  • Orang yang dipengaruhi (p)


Jadi proses mempengaruhi : 0 → p


Analisis French dan raven

Pendekatan ini mendefinisikan kekuasaan berdasarkan pada pengaruh,dan pengaruh berdasarkan pada perubahan psikholog. Pengaruh adalah pengendalian yang dilakukan oleh seseorang dalam organisasi terhadap orang lain, sedang kekuasaan merupakan pengaruh laten. French dan rovenmengidentifikasikan lima sumber atau basis kekuasaan yaitu:

a) Kekuasaan balas jasa (reward power)


b) Kekuasaan paksaan (coercive power)


c) Kekuasaan sah (legimate power)


d) Kekuasaan ahli (expert power)


e) Kekuasaan panutan (referent power)


Contoh Kasus:

Kasus suap daging sapi impor yang sedang panas-panasnya akhir-akhir ini diyakini akan menjadi masalah baru bagi PKS, yang mana hal tersebut telah menurunkan popularitas dan mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap PKS, terlebih lagi tahun depan akan diadakan pemilihan umum presiden, pastinya hal ini akan menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap PKS.

Proses Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara berbagai alternatif.
Konsep Pengambilan Keputusan

  • Identifikasi dan diagnosis masalah
  • Pengumpulan dan analisis data yang relevan
  • Pengembangan & evaluasi alternatif
  • Pemilihan alternatif terbaik
  • Implementasi keputusan & evaluasi terhadap hasil – hasil


a. Tipe –Tipe Keputusan Manajemen

  • Keputusan-keputusan perseorangan dan strategi
  • Kepusan-keputusan pribadi & strategi
  • Keputusan-keputusan dasar & rutin

b. Model-model Pengambilan Keputusan

  •   Relationalitas Keputusan
  •   Model- model perilaku pengambilan keputusan


c. Teknik Pengambilan Keputusan

  • Teknik – teknik Kreatif: Brainstorming & Synectics
  • Teknik – teknik Partisipatif
  • Teknik – teknik pengambilan keputusan Modern : Teknik Delphi, Teknik Kelompok Nominal


1. Proses pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan secara universal didefinisikan sebagai pemilihan diantara berbagai alternative yang mencakup baik pembuatan pilihan maupun pemecahan masalah. Proses pengambilan keputusan berkaitan erat dengan semua funsi-fungsi manajemen tradisional. Dalam pembahasan aspek-aspek teori organisasi dan manajemen modern, pormulaan analisis proses pengambilan keputusan dapat ditelusuri pada Chester Barnard dalam bukunya The Function of the Executive.


2. Dua buah model Fisher dalam proses pengambilan keputusan

  • Model Preskriptif

Pemberian resep perbaikan, model ini menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan.

  • Model Deskriptif

  Model ini menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan tertentu.

3. Teknik-teknik pengambilan keputusan

  •  Tujuan analisis keputusan (decision analysis).

Mengidentifikasi apa yang harus dikerjakan, mengembangkan kriteria khusus untuk mencapai tujuan, mengevaluasi alternatif yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria dan mengidentifikasi risiko yang melekat pada keputusan tersebut.

  • Keputusan dalam ketidakpastian (uncertainty).

Pengambilan keputusan dalam ketidakpastian menunjukkan suasana keputusan dimana probabilitas hasil-hasil potensial tidak diketahui /tak diperkirakan. Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa, namun pengambil keputusan tidak dapat menetapkan probabilitas peristiwa.

  • Keputusan dalam situasi risk (probability).

Tahap-tahap: diawali dengan mengidentifikasikan bermacam-macam tindakan yang tersedia dan layak; peristiwa-peristiwa yang mungkin dan probabilitas terjadinya harus dapat diduga dan pay off untuk suatu tindakan dan peristiwa tertentu ditentukan.

  • Persoalan inventori sederhana dalam keadaan ada resiko.

Kriteria nilai harapan (expected value) yang telah digunakan di atas juga diterapkan untuk memecahkan persoalan inventori sederhana.

  • Pengambilan keputusan dalam suasana konflik (game theory).

Memusatkan analisis keputusan dalam suasana konflik dimana pengambil keputusan menghadapi berbagai peristiwa yang aktif untuk bersaing dengan pengambil keputusan lainnya, yang rasional, tanggap dan bertujuan memenangkan persaingan/ kompetisi.

Jumat, 01 November 2013

REVIEW FILM THOR 1



Walau telah terbit dalam bentuk seri komik yang dirilis oleh Marvel Comics semenjak tahun 1966, tidak hingga tahun 2001 Thor akhirnya mampu menarik perhatian Hollywood untuk mengadaptasinya menjadi sebuah film layar lebar. Pun begitu, semenjak ditinggalkan oleh Sam Raimi – sutradara pertama yang berminat dan telah mengembangkan konsep cerita adaptasi kisah Thor ke layar lebar – Thor menjadi terbengkalai sebelum akhirnya hak adaptasi layar lebar dari seri komik tersebut dibeli oleh Paramount Pictures di tahun 2006. Setelah lagi-lagi ditinggalkan oleh beberapa sutradara, Kenneth Branagh akhirnya terpilih sebagai sutradara Thor di tahun 2008. Terkenal sebagai seorang yang bertangan dingin dalam mengadaptasi karya-karya William Shakespeare, Branagh ternyata memiliki kemampuan yang cukup hangat untuk menangani sebuah adaptasi kisah seri komik dan menjadikan Thor ringan dan menyenangkan untuk disaksikan namun tetap tidak kehilangan esensi ceritanya secara keseluruhan.
Berbeda dengan karakter-karakter superhero lainnya yang ada di seri komik rilisan Marvel Comics, Thor tidak memiliki kekuatan buatan yang berasal dari kemajuan teknologi manusia. Thor merupakan seorang keturunan dewa, dengan kekuatan fisik yang jauh lebih tangguh serta dilengkapi dengan sebuah palu berkekuatan dahsyat sebagai senjata andalannya. Thor (Chris Hemsworth) merupakan anak pertama dari Odin (Anthony Hopkins) dan Frigga (Rene Russo), dewa yang menguasai Asgard. Dilihat dari fisik dan kemampuannya memimpin, Thor merupakan seorang penerus kerajaan yang wajar bagi Odin daripada putera keduanya, Loki (Tom Hiddleston). Walau begitu, sifat egois dan arogan yang dimiliki oleh Thor dinilai Odin adalah halangan Thor untuk duduk di singgasana kerajaan. Bahkan, pada satu titik, setelah Thor tidak dapat mengenyampingkan arogansi dirinya, Odin akhirnya menghukum Thor, mencabut segala kekuatannya dan mengirimkannya ke Bumi.
Beruntung, kejatuhannya ke Bumi diselamatkan oleh Jane Foster (Natalie Portman), seorang astrophysicist yang saat itu sedang bekerja bersama rekan kerjanya, Erik Selvig (Stellan Skarsgård) dan Darcy Lewis (Kat Dennings). Kejatuhan palu berkekuatan dahsyat milik Thor, yang juga dikirimkan Odin ke Bumi namun hanya akan dapat digunakan bila seseorang memang pantas untuk menggunakan kekuatannya, ternyata menarik perhatian banyak orang, termasuk beberapa agen rahasia yang mengaku bahwa mereka berasal dari Strategic Homeland Intervention, Enforcement and Logistics Division (S.H.I.E.L.D.).  Di Asgard sendiri, jatuhnya Thor membuat Loki segera berniat merebut singgasana dari tangan Odin. Sebuah tindakan yang akhirnya memicu sebuah kekalutan bagi penghuni jagad raya tersebut.
Sebagai sebuah karakter yang belum pernah dikenal sebelumnya, naskah cerita yang ditulis oleh Don Payne, Ashley Miller dan Zack Stentz harus diakui cukup mampu untuk memberikan perkenalan yang cukup mendalam mengenai asal-usul dan latar belakang kehidupan dari Thor. Pun begitu, seperti halnya naskah cerita dwilogi Iron Man (2008 – 2010), Thor tidak pernah terasa berjalan terlalu serius: humor-humor segar dan singkat yang dihadirkan di banyak dialog film membuat Thor tetap mampu berjalan ringan dan menghibur. Sayangnya, mengulang kesalahan Iron Man 2 (2010) dan Captain America: The First Avenger (2011), bagian penceritaan mengenai pengenalan keberadaan dari kelompok S.H.I.E.L.D. – yang nantinya akan menyatukan para superhero Marvel Comics dalam satu kisah, The Avengers (2012) – terasa menjadi sebuah bagian yang terlalu dipaksakan untuk ada dengan esensi cerita yang kurang begitu terasa keberadaannya. Ini yang membuat bagian cerita Thor yang berlatar belakang di Bumi terasa kurang mampu mengimbangi intensitas bagian cerita Thor ketika film ini sedang berlatar belakang cerita di Asgard.
Kelemahan-kelemahan yang terdapat di naskah cerita untungnya seringkali dapat disembunyikan oleh performa para pengisi departemen akting film ini dengan begitu sempurna. Chris Hemsworth menunjukkan kharisma dan kapabilitas yang luar biasa untuk menjadi seorang superhero. Fisik Hemsworth memang terasa begitu pas untuk memerankan karakter Thor, namun kemampuannya untuk menggambarkan bagaimana perubahan sifat Thor dari seorang pria yang begitu angkuh menjadi seorang karakter baru yang lebih rendah hati-lah yang membuat kemampuan akting Hemsworth terasa begitu meyakinkan. Hemsworth juga menjalin chemistry yang sangat baik dengan pemeran karakter Jane Foster, Natalie Portman. Portman, seperti biasa, menunjukkan kelasnya sebagai seorang aktris yang handal. Pun begitu, kisah cinta yang terbentuk antara karakter Thor dan Jane Foster sayangnya kurang mampu dikembangkan dengan sempurna dan seringkali terasa terlalu terburu-buru untuk dihadirkan.
Para pemeran pendukung lainnya juga mampu membuat Thor hadir semakin solid. Anthony Hopkins memberikan sebuah penampilan yang walaupun sama sekali bukan penampilan yang baru bagi aktor tersebut, namun tetap mampu hdir dengan memikat. Stellan Skarsgård dan Kat Dennings menjadi pendamping yanng begitu sempurna bagi Portman, dengan Dennings menjadi penyuplai terbesar momen-momen komedi di dalam film ini. Jangan lupakan pula peran Tom Hiddleston yang mampu menggambarkan Loki sebagai sosok karakter yang begitu kelam dan Idris Elba yang begitu kharismatik dalam memerankan karakter Heimsdall.
Setelah terakhir kali mengarahkan remake Sleuth (2007), Kenneth Branagh juga terbukti masih belum kehilangan kemampuan pengarahannya yang handal. Pada Thor, Branagh mampu menghadirkan intrik cerita antara karakter-karakter yang ada di dalam jalan cerita film ini dengan begitu baik – seperti cara ia menghadirkan intrik-intrik drama yang banyak menghiasi jalan cerita milik William Shakespeare. Dan hal tersebut begitu terasa khususnya ketika Thor berfokus penuh pada pertentangan keluarga yang terjadi antara karakter Thor, Odin dan Loki. Branagh juga mampu menghadirkan eksekusi tata produksi yang baik terhadap tampilan visual dan suara di sepanjang penceritaan Thor.
Secara keseluruhan, Thor tampil begitu sempurna sebagai sebuah film yang berusaha untuk menghadirkan hiburan penuh bagi penontonnya. Film ini tidak pernah terlalu serius atau ambisius dalam usahanya memperkenalkan karakter Thor dan karakter-karakter lainnya, namun juga tetap mampu menghadirkan intrik yang memikat dari jalinan kisah-kisah yang dihadirkan, terima kasih atas pengalaman Kenneth Branagh dalam mengarahkan intrik drama mendalam dari adaptasi kisah-kisah William Shakespeare. Didukung dengan kemampuan akting yang sempurna dari jajaran pengisi departemen aktingnya serta sebuah tata produksi visual dan efek suara yang meyakinkan, Thor mampu hadir sebagai sebuah film adaptasi Marvel Comics terbaik diantara film-film adaptasi lainnya.

TIPE DAN BENTUK ORGANISASI



A.ORGANISASI NIAGA
Organisasi Niaga Adalah Suatu organisasi yang sifatnya untuk mencapai suatu keuntungan. Organisasi ini sering kita temui dalam kehidupan yang berbasis globalisasi saat ini, dengan faktor ekonomi yang semakin berkembang menjadikan Organisasi Niaga semakin pesat pula. Contoh dari organisasi ini diantarnya ada :

1.     Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas merupakan jenis perusahaan dimana modalnya terbagi ats saham-saham, badan usaha perseorangan yang kepemilikan dan pengolahannya ditangani oleh satu orang.Umumnya badan usaha ini merupakan sektor usaha mandiri yang memperkerjakan sedikit tenaga kerja dari lingkungan yang terdekat.

2.     Perseroan Komanditer
Perseroan komanditer persekutuan organisasi niaga antara dua orang atau lebih yang memiliki tujuan bersama untuk mendirikan usaha. Keanggotaannya menjadi dua pihak yang memiliki tanggung jawab berbeda karena tingkat keterlibatannya berbeda.

3.     Firma
Firma dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan nama bersama untuk menjalankan suatu bisnis. Meski terdapat pemisah antara harta usaha dan harta pribadi, namun anggota firma mempunyai keharusan melunasi kewajiban usaha sampai pada harta pribadi.

4.     Koperasi
Koperasi adalah organisasi ekonomi rakyat yang berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan hukum sebagai usaha bersama bedasarkan asas kekeluargaan dan kegotongroyongan. Menurut jenis usahanya koperasi dapat berupa koperasi produksi, koperasi konsumsi, dan koperasi kredit.

5.     Join Ventura
Join ventura merupakan suatu kerjasama antar beberapa perusahaan untuk mencapai kosentrasi kekuatan ekonomi yang padat. Join ventura disebut juga aliansi strategis ( strategic aliances ) dan mungkin dilakukan oleh perusahaan besar serta dapat menjadi strategi yang efektif dengan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki partner.

6.     Trust
Trust merupakan organisasi yang sengaja dibentuk untuk menghindari kerugian-kerugian dan meningkatkan keuntungan. Tanggung jawab pemilik saham hanya sebatas modal yang ditanamkan. Karena itu trust merupakan salah satu jenis perseroan.

7.     Kartel
Kartel adalah persekutuan perusahaan-perusahaan dibawah suatu perjanjian untuk mencapai tujuan tertentu. 

8.     Holding Company
Holding company terjadi bila ada suatu perusahaan dalam kondisi yang baik secara finansial kemudian membeli saham-saham dari perusahaan lain.


B.ORGANISASI SOSIAL
Organisasi Sosial merupakan organisasi yang dibentuk oleh masyarakat. Organisasi ini biasanya mempunyai tujuan untuk kepentingan sosial seperti perkumpulan untuk mendapatkan suatu ilmu, kebutuhan rohani, maupun tujuan bagi kepentingan sosial atau bersama. Contoh dari organisasi ini ialah :
majelis Ta’lim masjid, kelompok belajar, Karang Taruna dan lain – lainnya.

C.ORGANISASI REGIONAL
Organisasi Regional merupakan organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja.
Contoh dari organisasi regional ialah :
ASEAN (Association of Southeast Asian Nations = Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (PERBARA) ( Dibentuk 8 Agustus 1967, memiliki 10 negara anggota, Timor Leste dan Papua new Guinea hanya sebagai pemantau, dan masih mempertimbangkan akan menjadi anggota).

D.ORGANISASI INTERNASIONAL
Organisasi Internasional merupakan Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia.  
Contoh dari organisasi internasional ialah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa).


Tipe Organisasi
1) Organisasi Garis
Organisasi Garis adalah tipe organisasi yang tertua dan paling sederhana. Dalam organisasi garis, tugas-tugas perencanaan, pengendalian dan pengawasan berada satu tangan garis kewenangan (line authority) langsung dari pimpinan kepada bawahan. Bentuk organisasi diciptakan oleh Henry Fayol

Ciri-ciri organisasi garis adalah:
1.     Tujuan organisasi masih sederhana
2.     Organisasinya kecil
3.     Jumlah karyawannya sedikit
4.     Pemimpin dan semua karyawan saling mengenal dan dapat berhubungan setiap hari kerja
5.     Hubungan antara pimpinan dan karyawan bersifat langsung
6.     Tingkat spesialisasi begitu juga alat-alat yang diperlukan tidak begitu tinggi dan tidak beraneka ragam


2) Organisasi Garis dan Staf

Tipe organisasi garis dan staf pada umumnya digunakan untuk organsasi yang besar. Daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit. Bentuk ini diciptakan oleh Harrington Emerson.

Ciri-ciri organisasi garis dan staf adalah:
1.     Organisasinya besar dan bersifat kompleks
2.     Jumlah karyawan banyak
3.     Daerah kerjanya luas
4.     Hubungan kerja yang bersifat langsung tidak mungkin lagi
5.     Pimpinan begitu pula sesama karyawan tidak lagi semuanya saling mengenal
6.     Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan digunakan secara maksimal

Terdapat tiga komponen utama yaitu:
1.     Pimpinan : yang mengendalikan dan bertanggung jawab atas kelancaran organisasi dalam arti menentukan tujuan, menetapkan kebijaksanaan dan mengambil keputusan.
2.     Pembantu pimpinan atau staf : yaitu yang membantu pimpinan dalam perencanaan dan pengendalian. Pada organisasi garis dan staf yang besar, staf terdiri dari dua kelompok, yaitu:
3.     Staf koordinasi atau biasa disebut "staf umum", yaitu kelompok staf yang membantu pemimpin dalam perencanaan dan pengawasan serta setiap saat memberikan nasihat-nasihat kepada pemimpin, diminta atau tidak diminta.
4.     Staf teknik atau biasa juga disebut "staf khusus", yaitu kelompok staf memberikan pelayanan atau jasa-jasa kepada komponen pelaksana untuk pelaksanaan tugasnya.
5.     Pelaksana : yaitu komponen organisasi yang melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan dari atas.
6.     Dalam organisasi garis dan staf, secara formal yang berhak memberikan perintah hanyalah pemimpin, sedangkan staf hanyalah sebagai pembantu pimpinan dengan tugas perencanaan, memberikan nasihat, dan lain-lain yang serupa dengan itu. Tetapi dalam organisasi yang besar yang mempunyai ruang lingkup tugas yang luas, beraneka ragam, dan kompleks, tidak mungkin lagi bagi seorang pemimpin mendelegasikan beberapa wewenangnya kepada staf sesuai dengan bidang masing-masing. Dalam hal demikian staf menandatangani keputusan, perintah, instruksi, dan lain-lain atas nama pimpinan.

3) Organisasi Fungsional

Pada umumnya yang dimaksud dengan organisasi fungsional adalah yang disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi yang harus dilaksanakan.

Ciri-ciri organisasi fungsional antara lain adalah:
1.     Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
2.     Dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada tingkat pelaksanaan bawahan karena bidang tugasnya sudah tegas dan jelas digariskan. Dalam organisasi fungsional, koordinasi dititikberatkan pada eselon atasan
3.     Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas
4.     Para direktur mempunyai wewenang komando terhadap unit-unit yang berada dibawahnya atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama

Organisasi fungsional pada umumnya digunakan dalam perusahaan-perusahaan yang pembidang tugasnya dapat digriskan secara tegas, umpamanya unit produksi, unit pemasaran, unit keuangan, dan lain-lain yang walaupun saling bersangkut-paut namun bidang kegiatannya jelas berbeda. Bentuk ini dikembangkan oleh FW Taylor.

4) Organisasi Panitia

Tipe organisasi panitia pada umumnya dibentuk dalam waktu yang terbatas untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu,

Ciri-ciri organisasi panitia antara lain adalah:
1.     Tugasnya tertentu dan jangka waktu berlakunya terbatas
2.     Seluruh unsur pimpinan duduk dalam panitia baik sebagai ketua maupun sebagai anggota
3.     Tugas kepemimpinan dilaksanakan secara kolektif, oleh sebab itu tanggung jawabpun secara kolektif pula
4.     Semua anggota pimpinan mempunyai hak, wewenang dan tanggung jawab yang pada umumnya sama
5.     Para pelaksana dikelompokkan menurut bidang dan tugas tertentun yang harus dilaksanakan dalam bentuk tugas (task force)


Diberdayakan oleh Blogger.