Main Menu

Senin, 08 Oktober 2012

Pendudduk, Masyarakat dan Kebudayaan


            Penduduk masyarakat dan kebudayaan adalah konsep – konsep yang satu sama lain sangat berdekatan. Bermukimnya penduduk dalam suatu wilayah tertentu dalam waktu yang tertentu pula, memungkinkan akan terbentuknnya suatu masyarakat di wilayah tersebut. Ini berarti menandakan masyarakat akan terbentuk apabila terdapat penduduk dan tidak mungkin akan ada masyarakat tanpa penduduk. Sudah tentu penduduk disini ialah kelompok manusia, bukan penduduk atau populasi dalam pengertian umum yang mengandung arti kelompok organisme yang sejenis yang hidup disuatu daerah.
            Demikian pula hubungan antara masyarakat dan kebudayaan, ini merupakan dwi tunggal hubungan dua yang satu dalam arti bahwa kebudayaan merupakan hasil dari suatu masyarakat, kebudayaan hanya akan bisa lahir, tumbuh dan berkembang didalam masyarakat itu sendiri.
Penduduk atau warga negara dapat didefinisikan menjadi dua :
1.    Orang yang tinggal disuatu daerah tersebut
2.    Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.
Penduduk dalam arti luas dapat juga diartikan sebagai kelompok organisme sejenis yang dapat berkembang biak di suatu daerah yang ia tempati pada saat itu. Penduduk dalam arti luas dapat juga dikatakan sebagai suatu populasi seperti contohnya populasi hewan, tumbuhan dan juga tentunya populasi manusia. Penduduk  juga dapat diartikan sebagai orang – orang yang tinggal atau menempati suatu wilayah tertentu, dengan waktu yang tertentu pula dan dapat tumbuh dan berkembang dalam wilayah tertentu pula.
            Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup ataupun semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah anatara individu dengan individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” itu sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu musyarak. Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas tertentu.
Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam mencari mata pencaharian. Pakar ilmu sosial mengidentifikasi ada masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocok tanam, dan masyarakat peradaban.
Ada pula yang menyebutkan bahwa masyarakat adalah suatu kesatuan kehidupan sosial manusia yang menempati wilayah tertentu, yang keteraturannya dalam kehidupan sosialnnya telah dimungkinkan karena memiliki pranata sosial yang telah menjadi tradisi dan mengatur kehidupannya. Pranata sosial disini dimaksudkan sebagai perangkat peraturan yang mengatur peranan serta hubungan antar anggota masyarakat, baik secara perseorangan maupun secara kelompok.
            Kebudayaan sanagat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Kebudayaan itu sendiri ialah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari – hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda – benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda – benda yang bersifat nyata, misalnya pola – pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain – lainnya yang seluruhnya ditunjukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
            Dinamika kependudukan menunjukan adanya faktor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain dan tidak bukan karena adanya unsur kelahiran, kematian, kedatangan dan kepergian dari penduduk itu sendiri.
            Fertilitas adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar, yang sering disebut juga dengan Crude Birth Rate (CBR). Disamping itu CBR ini dapat juga kita gunakan untuk mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang disebut Age Specifica Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
            Faktor kedua yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk ialah mortalitas atau tingkat kematian secara kasar yang disebut juga dengan Crude Date Rate (CDR), yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
Kebudayaan Hindu dan Budha di Indonesia
            Pada abad ke-3 dan ke-4 agama Hindu masuk ke Indonesia khususnya ke pulau Jawa. Perpaduan antara kebudayaan setempat dengan kebudayaan Hindu yang berasal dari India tersebut berlangsung dengan luwes dan mantap. Sekitar abad ke-5, ajaran Budha atau budhisme masuk ke indonesia, khususnya ke pulau Jawa. Ajaran agama Budha ini dapat dikatakan berpandangan lebih maju dari pada Hinduisme, sebab Budhisme tidak menghendaki adanya kasta – kasta dalam masyarakat.
Kebudayaan Islam di Indonesia
            Pada abad ke-15 dan ke-16, agama Islam telah berkembang di Indonesia yang dikembangkan oleh para pemuka – pemuka Islam yang sering kita dengar dengan sebutan wali sanga. Titik sentral peyebaran agama Islam pada abad itu berada di pulau Jawa. Sebenarnya agama Islam sudah masuk ke Indonesia khususnya ke pulau Jawa jauh sebelum abad ke-15 hal ini dapat dibuktikan karena pada abad ke-11 terdapat seorang wanita Islam yang meninggal dan dimakamkan di Kota Gresik. Masuknya agama Islam ke Indonesia, terutama ke pulau Jawa berlangsung dengan damai. Hal ini dikarnakan Islam masuk ke Indonesia tanpa adanya paksaan sama sekali, melainkan dengan cara baik – baik. Di samping itu disebabkan pula dengan sikap toleransi yang dimiliki oleh bangsa kita.
Kebudayaan Barat di Indonesia
            Unsur kebudayaan yang juga memberi warna terhadap corak lain dari kebudayaan dan kepribadian bangsa indonesia adalah kebudayaan barat. Awal kebudayaan barat masuk ke Indonesia ini ketika kaum kolonialisme menggedor masuk ke Indonesia terutama oleh bangsa Belanda

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.