Main Menu

Senin, 08 Oktober 2012

Individu, Keluarga dan Masyarakat


            Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas dibandingkan dengan jenis makhluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut, manusia berupaya untuk mengembangkan sistem – sistem dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti contohnya sistem mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan sistem – sistem lainnya.
Manusia sebagai makhluk individu       
            Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang tisudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri – ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
            Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan – peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya identik dengan tingkah laku masa.
Pertumbuhan individu
            Pertumbuhan adalah suatu proses perubahan manusia yang menuju kearah yang lebih maju dan menjadi lebih dewasa. Para ahli dari aliran asosiasi berpendapat bahwa pertumbuhan pada dasarnya ialah proses dari asosiasi. Pada proses asosiasi primer bagian – bagian menjadi yang lebih dulu, sedangkan keseluruhan ada setelah bagian itu. Bagian – bagia ini terikat satu sama lain dan menjadi keseluruhan asosiasi. Proses asosiasi itu sendiri ialah proses terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap karena adanya pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui panca indera yang menimbulkan pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensasi.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :
1.    Pendirian Nativistik. Para ahli bependapat bahwa pertumbuhan itu semata – mata ditentukan oleh faktor – faktor yang dibawa sejak lahir.
2.    Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendirian nativistik, mereka menggap bahwa pertumbuhan seseorang semata – mata tergantung pada lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali.
3.    Pendirian Konvergenesi dan interaksional. Para ahli bependapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan sesorang atau dapat dikatakan pendirian ini merupakan campuran dari pendirian nativistik dengan pendirian empiristik.
Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
1.    Masa vital yaitu dari lahir sampai kira – kira 2 tahun
Pada masa ini individu menggunakan fungsi – fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Frued pada masa ini kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketidak nikmatan.
2.    Masa estetik dari umur kira – kira 2 tahun sampai kira – kira 7 tahun
Masa ini dianggap sebagai masa pertumbuhan . sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi panca indera. Dalam masa ini juga muncul gejala kenkalan yang umumnya terjadi pada usia 3 tahun sampai usia 5 tahun. Anak anak sering menentang kehendak dari orang tua, kadang sampai menggunakan kata – kata kasar dan dengan sengaja melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan.
3.    Masa intelektual dari umur kira – kira 7 tahun sampai kira – kira 13 tahun
Pada masa ini individu sudah mulai mengeluarkan sifat khas yang dimilikinya. Pada masa ini dapat dilihat dari adanya kolerasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah, sikap tunduk kepada peraturan – peraturan, adanya kecendrungan memuji diri sendiri dan gemar membentuk kelompok sebaya.
4.    Masa sosial dari umur 13 atau 14 tahun sampai dengan umur 21 tahun
Keluarga dan fungsinya didalam kehidupan manusia
            Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing – masing dan menciptakan serta meempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga :
1.    Keluarga terdiri dari orang – orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, daerah atau adopsi.
2.    Para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama – sama dalam satu rumah dan mereka membentuk suatu rumah tangga (household).
3.    Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang – orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi.
4.    Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar dari kebudayaan umum yang lebih luas.
Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :
1.    Keluarga luas Ultrolokal
2.    Keluarga luas Virolokal
3.    Keluarga luas Uxorilokal
Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
1.    Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan – tantangan alam yang buas saat itu.
2.    Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial atau lebih dikenal dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang ingin dicapai. Masyarakat maju dibedakan lagi menjadi dua yaitu :
1.    Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu golongan primer dan golongan sekunder.
2.    Mayarakat industri. Contoh dari masyarakat ini ialah tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las dan lain – lain.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.