Manusia pada dasarnya adalah makhluk
yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas dibandingkan
dengan jenis makhluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan tersebut,
manusia berupaya untuk mengembangkan sistem – sistem dalam hidupnya melalui
kemampuan akalnya seperti contohnya sistem mata pencaharian, sistem
perlengkapan hidup dan sistem – sistem lainnya.
Manusia sebagai makhluk individu
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang tisudah tidak
dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Pada dasarnya, setiap individu memiliki ciri
– ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk kelompok
atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang sama dengan
kelompok dimana dirinya bergabung.
Dalam pandangan psikologi sosial,
manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik
dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa
individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan – peranan
yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian
serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia
cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang
ditampilkannya identik dengan tingkah laku masa.
Pertumbuhan
individu
Pertumbuhan adalah suatu proses
perubahan manusia yang menuju kearah yang lebih maju dan menjadi lebih dewasa.
Para ahli dari aliran asosiasi berpendapat bahwa pertumbuhan pada dasarnya
ialah proses dari asosiasi. Pada proses asosiasi primer bagian – bagian menjadi
yang lebih dulu, sedangkan keseluruhan ada setelah bagian itu. Bagian – bagia
ini terikat satu sama lain dan menjadi keseluruhan asosiasi. Proses asosiasi
itu sendiri ialah proses terjadinya perubahan pada seseorang secara bertahap
karena adanya pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui
panca indera yang menimbulkan pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri
yang menimbulkan sensasi.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :
1.
Pendirian
Nativistik. Para ahli bependapat bahwa pertumbuhan itu semata – mata ditentukan
oleh faktor – faktor yang dibawa sejak lahir.
2.
Pendirian
Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendirian
nativistik, mereka menggap bahwa pertumbuhan seseorang semata – mata tergantung
pada lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali.
3.
Pendirian
Konvergenesi dan interaksional. Para ahli bependapat bahwa interaksi antara
dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan sesorang atau dapat dikatakan
pendirian ini merupakan campuran dari pendirian nativistik dengan pendirian
empiristik.
Tahap
pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
1.
Masa
vital yaitu dari lahir sampai kira – kira 2 tahun
Pada masa ini individu menggunakan fungsi – fungsi
biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. Menurut Frued pada masa
ini kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai
sumber kenikmatan dan ketidak nikmatan.
2.
Masa
estetik dari umur kira – kira 2 tahun sampai kira – kira 7 tahun
Masa ini dianggap sebagai masa pertumbuhan . sebenarnya
kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama
adalah fungsi panca indera. Dalam masa ini juga muncul gejala kenkalan yang
umumnya terjadi pada usia 3 tahun sampai usia 5 tahun. Anak anak sering
menentang kehendak dari orang tua, kadang sampai menggunakan kata – kata kasar
dan dengan sengaja melakukan apa yang seharusnya tidak dilakukan.
3.
Masa
intelektual dari umur kira – kira 7 tahun sampai kira – kira 13 tahun
Pada masa ini individu sudah mulai mengeluarkan sifat
khas yang dimilikinya. Pada masa ini dapat dilihat dari adanya kolerasi positif
yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah, sikap tunduk kepada
peraturan – peraturan, adanya kecendrungan memuji diri sendiri dan gemar
membentuk kelompok sebaya.
4.
Masa
sosial dari umur 13 atau 14 tahun sampai dengan umur 21 tahun
Keluarga
dan fungsinya didalam kehidupan manusia
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis di dalam keluarga
terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu
sama lain dan di dalam perannya masing – masing dan menciptakan serta
meempertahankan suatu kebudayaan.
Keluarga mempunyai 4 karakteristik yang
memberi kejelasan tentang konsep keluarga :
1.
Keluarga
terdiri dari orang – orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, daerah atau
adopsi.
2.
Para
anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama – sama dalam satu rumah dan
mereka membentuk suatu rumah tangga (household).
3.
Keluarga
itu merupakan satu kesatuan orang – orang yang berinteraksi dan saling
berkomunikasi.
4.
Keluarga
itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar dari kebudayaan
umum yang lebih luas.
Koentjaraningrat
membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :
1.
Keluarga
luas Ultrolokal
2.
Keluarga
luas Virolokal
3.
Keluarga
luas Uxorilokal
Dalam
perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolongkan menjadi :
1.
Masyarakat
sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana pola pembagian kerja cenderung
dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin,
nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan
fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan – tantangan
alam yang buas saat itu.
2.
Masyarakat
maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial atau lebih dikenal
dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan
kebutuhan serta tujuan tertentu yang ingin dicapai. Masyarakat maju dibedakan
lagi menjadi dua yaitu :
1.
Masyarakat
non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu golongan primer dan golongan sekunder.
2.
Mayarakat
industri. Contoh dari masyarakat ini ialah tukang roti, tukang sepatu, tukang
bubut, tukang las dan lain – lain.
0 komentar:
Posting Komentar